Langsung ke konten utama

Humor Anak TI (Salah Kirim Email)

Sepasang suami isteri setengah baya yang sama-sama dari kalangan profesional merasa penat dengan kesibukan di ibukota.

Mereka memutuskan untuk berlibur di Bali. Mereka akan menempati kembali kamar hotel yang sama dengan ketika mereka berhoneymoon saat menikah 30 tahun yang lalu. Karena kesibukannya, sang suami harus terbang lebih dahulu dan isterinya baru menyusul keesokan harinya.
Setelah check in di hotel di Bali, sang suami mendapati pesawat komputer yang tersambung ke internet telah terpasang di kamarnya.

Dengan gembira ia menulis e-mail mesra kepada isterinya di kantornya di Jalan Sudirman, Jakarta. Celakanya, ia salah mengetik alamat e-mail isterinya dan tanpa menyadari kesalahannya ia tetap mengirimkan e-mail tersebut.

Dilain tempat di daerah Cinere, seorang wanita baru kembali dari pemakaman suaminya yang baru saja meninggal. Setibanya di rumah, ia langsung mengecheck e-mail untuk membaca ucapan-ucapan belasungkawa.

Baru saja selesai membaca e-mail yang pertama, ia langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Anak sulungnya yang terkejut kemudian membaca e-mail tersebut (tak lama kemudian jatuh pingsan juga), yang bunyinya :

To: Isteriku tercinta
Subject: Papah sudah sampai Mah !!!
Date: 18 Mei 2006
Aku tahu pasti kamu kaget tapi seneng dapat kabar dariku.

Ternyata disini mereka udah pasang internet juga, katanya biar bisa berkirim kabar buat orang-orang tercinta di rumah. Aku baru sampai dan sudah check-in. Katanya mereka juga sudah mempersiapkan segalanya untuk kedatanganmu besok. Nggak sabar deh rasanya nungguin kamu. Semoga perjalanan kamu kesini juga mengasyikkan seperti perjalananku kemaren.

Love you Mom,

Papah

PS: Disini lagi panas-panasnya. Kalau pada mau, anak-anak diajak aja.
(http://ketawa.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kecoa Telentang

TIDAK MUDAH memecahkan dilema, meski untuk soal-soal sederhana. Ini karena definisi sederhana selalu berbeda antara yang satu dan lain kepala. Sesuatu yang sederhana bagimu, bisa saja adalah soal yang rumit bagiku. Misalnya saja soal bagaimana menghadapi kecoa. Saya belum tahu untuk apa Tuhan menciptakan kecoa. Walau saya meyakini tak ada sesuatu pun yang diciptakan untuk sia-sia, tapi sejauh ini belum pernah saya dengar apa manfaat kecoa itu untuk kehidupan manusia. Para ilmuwan harus benar-benar menjawab pertanyaan orang-orang awam seperti saya ini. Maka sementara menunggu jawaban itu datang, kedudukan binatang ini cuma dikastakan sebatas serangga penghuni kakus dan comberan. Maka ia adalah hewan, yang begitu keluar wilayahnya apalagi berani terbang ke tempat-tempat yang keliru seperti lantai kamar bahkan nekat nyelonong ke ruang makan, ganjarannya adalah kematian. Pendek kata, di luar kakus dan comberan, tak ada hak hidup bagi serangga ini karena ia cuma wakil dari kekotoran. Be

PaidToClick (Klik Iklan Dapat Duit)

PaidToClick.In adalah situs penyelenggara program bisnis online gratis yang biasa dikenal dengan Paid To Click (PTC). Situs PaidToClick.in akan membayar Anda hanya untuk klik/lihat iklan selama kurang lebih 30 detik. Kelebihan situs PaidToClick.in ini adalah jumlah iklan yang bisa diklik sebanyak hingga 60 iklan per hari dan nilai minimum PayOut (menarik komisi) juga sangat kecil yaitu hanya $ 0.02 untuk member standar dan $ 0.00 untuk member upgrade, jadi PayOut bisa 2 (dua) hari sekali untuk member standar dan setiap hari untuk member upgrade. Pembayaran komisi melalui AlertPay dan PayPal dalam waktu kurang dari 24 jam, namun sebaiknya gunakan PayPal saja karena jika menggunakan AlertPay baru bisa PayOut setelah saldo minimum $ 1, jika dengan PayPal hanya butuh saldo minimal $ 0.02. Jika Anda belum punya PayPal, silahkan baca Cara Membuat Rekening PayPal-100% Gratis ini sebagai panduan. Adapun Cara Daftar dan Menghasilkan Uang dari Situs PaidToClick.In adalah sebagai berikut:

Posisi Anda Didepan Allah

“Kang…, bisa nggak kita mengetahui, kedudukan kita saat ini di depan Allah?” Tanya Dulkamdi kepada Kang Saleh. Kang Saleh hanya menghela nafas panjang. Ia pandangi sahabatnya itu lama sekali, sampai Dulkamdi kelihatan tidak enak, khawatir menyinggung Kang Saleh, atau jangan-jangan pertanyaan itu sudah masuk kedaerah rawan. Dan, cess. Airmata Kang Saleh tumpah di pipinya. Dulkamdi semakin merasakan tidak enak dibenaknya. Rasanya ingin segera pergi dari kedai itu. Tapi Pardi tiba-tiba datang, tanpa basa-basi meminta sisa kopi Dulkamdi yang tinggal seperempat cangkir. “Dul. Kita sudah lama tidak bersenang-senang. Kalau sesekali kita menuruti hawa nafsu kita, apakah nggak boleh Dul, ya?” Dulkamdi justru terdiam. Ia injak telapak kaki Pardi, memberi tanda, bahwa suasananya kurang pas bicara seperti itu. Dan Pardi jadi paham, ketika memandang Kang Saleh, yang matanya masih basah. Dua sahabat itu jadi clingukan. Tiba-tiba suara Kang Saleh terasa parau, usai Pardi bicara seperti itu.